Pengenalan Ushul Fiqih, Hukum-hukum, dan Macam-macam
pengetahuan - Matan Al Waraqaat lil Juwainiy
Matan Al Waraqaat adalah sebuah kitab kecil yang ditulis oleh Imam Al
Haramain, Abul Ma'aaliy Abdulmalik bin Abdullah bin Muhammad bin Yusuf yang
dikenal dengan nama Al Juwainiy. Karena kecerdasan dan kepintarannya, beliau
digelari dengan Imam Al Haramain (Imam dua tanah haram). Beliau hidup pada abad
ke-5 hijriyah. Beliau dikenal sebagai salah satu ulama besar madzhab syafi'i.
Sumbangsihnya terhadap khazanah ilmu islam sangat besar. Diantara kitab-kitab
karangannya adalah As Syaamil Fii Ushuuliddin, Al Irsyad fil Kalaam dan yang
paling masyhur adalah kitab Matan Al Waraqaat. Kitab Matan Al Waraqaat adalah
kitab ringkas di bidang ilmu ushul fiqih yang berisi istilah-istilah dasar ilmu
ushul fiqih. Kitab ini ringkas namun syarat akan makna. Siapa saja yang ingin
memperdalam ushul fiqih sangat dianjurkan untuk membaca kitab ini terlebih
dahulu sebelum membaca kitab-kitab lainnya.
( الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ،
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ )
هَذِهِ وَرَقَاتُ قَلِيلَةٌ تَشْتَمِلُ
عَلَى مَعْرِفَةِ فُصُولٍ مِنْ أُصُولِ الْفِقْهِ ، وَذَلِكَ مُؤَلَّفٌ مِنْ
جُزْأَيْنِ مُفْرَدَيْنِ ، أَحَدُهُمَا : الأُصُولُ ، وَالثَّانِي: الْفِقْهُ ، فَالأَصْلُ : مَا بُنِيَ عَلَيْهِ غَيْرُهُ ،
وَالْفَرْعُ : مَا يُبْنَى عَلَى غَيْرِهِ ، وَالْفِقْهُ : مَعْرْفَةُ الأَحْكَامِ الشَّرْعِيَّةُ
الَّتِي طَرِيقُهَا الاجْتِهَادُ .
Segala puji bagi Allah, tuhan seluruh alam.. Semoga shalawat tercurah atas
junjungan kita, Muhammad -shallallahu 'alaihi wasallam- dan atas keluarganya
dan seluruh sahabatnya.
Definisi Ushul Fiqih ditinjau dari kata
penyusunnya
Ini adalah lembaran ringkas yang mencakup beberapa pembahasan dari masalah
ushul fiqih. Ushul Fiqih disusun dari dua kata: (1) Ushul dan (2) Fiqih.
Al Ashlu: Sesuatu yang menjadi pijakan/dasar bagi yang lain
Al Far'u: Sesuatu yang dibangun di atas yang lain.
Al Fiqhu: Mengetahui hukum-hukum syariat dengan jalan ijtihad.
[ الأحكام ]
وَالأَحْكَامُ سَبْعَةٌ : الْوَاجِبُ ، وَالْمَنْدُوبُ ،
وَالْمُبَاحُ ، وَالْمَحْظُورُ ، وَالْمَكْرُوهُ ، وَالصَّحِيحُ ، وَالْبَاطِلُ . فَالْوَاجِبُ : مَا يُثَابُ عَلَى فِعْلِهِ وَيُعَاقَبُ
عَلَى تَرْكِهِ ، وَالْمَنْدُوبُ : مَا يُثَابُ عَلَى فِعْلِهِ وَلا
يُعَاقَبُ عَلَى تَرْكِهِ ، وَالْمُبَاحُ : مَا لا يُثَابُ عَلَى فِعْلِهِ وَلا
يُعَاقَبُ عَلَى تَرْكِهِ ، وَالْمَحْظُورُ : مَا يُثَابُ عَلَى تَرْكِهِ وَيُعَاقَبُ
عَلَى فِعْلِهِ ، وَالْمَكْرُوهُ : مَا يُثَابُ عَلَى تَرْكِهِ وَلا
يُعَاقَبُ عَلَى فِعْلِهِ ، وَالصَّحِيحُ : مَا يَتَعَلَّقُ بِهِ النُّفُوذُ
وَيُعْتَدُ بِهِ ، وَالْبَاطِلُ : مَا لا يَتَعَلَّقُ بِهِ النُّفُوذُ وَلا
يُعْتَدُّ بِهِ .
HUKUM-HUKUM
Hukum itu ada tujuh:
wajib, sunnah, mubah, haram, makruh dan Shahih
Wajib: Perbuatan yang berpahala jika dikerjakan dan berdosa jika
ditinggalkan
Sunnah : Perbuatan yang berpahala jika dikerjakan tetapi tidak berdosa jika
ditinggalkan
Mubah: Perbuatan yang jika dikerjakan tidak berpahala dan jika ditinggalkan
tidak berdosa
Haram : Perbuatan yang berdosa jika dikerjakan dan berpahala jika
ditinggalkan
Makruh: Perbuatang yang berpahala jika
ditinggalkan dan tidak berdosa jika dikerjakan
Shahih : Sesuatu yang berhubungan dengan
sah atau dianggappnya suatu perbuatan.
Bathil: Sesuatu yang tidak berhubungan
dan sahnya suatu perbuatan dan tidak dianggap.
[ أقسام المُدْرَكَات ]
وَالْفِقْهُ أَخَصُّ مِنْ الْعِلْمِ ، وَالْعِلْمُ : مَعْرِفَةُ الْمَعْلُومِ عَلَى مَا هُوَ
بِهِ في الواقع : وَالْجَهْلُ : تَصَوُّرُ الشَّيْءِ عَلَى خِلَافِ مَا
هُوَ بِهِ في الواقع ، وَالْعِلْمُ الضَّرُورِيُّ : مَا لَمْ يَقَعْ عَنْ نَظَرٍ
وَاسْتِدْلالٍ ، كَالعِلْمِ الْوَاقِعِ بِإِحْدَى الْحَوَاسِّ الْخَمْسِ وَهِيَ
السَّمْعُ وَالْبَصَرُ وَالشَّمُ وَاللَّمْسُ وَالذَّوْقُ ، أَوِ بالتَّوَاتُرِ ،
وَأَمَّا الْعِلْمُ الْمُكْتّسَبُ : فَهُوَ مَا يَقَعُ عَنْ نَظَرٍ
وَاسْتِدْلالٍ ، وَالنَّظَرُ : هُوَ الْفِكْرُ فِي حَالِ الْمَنْظُورِ
فِيهِ ، وَالاسْتِدْلالُ : طَلَبُ الدَّلِيلِ ، وَالدَّلِيلُ : هُوَ الْمُرْشِدُ إِلَى الْمَطْلُوبِ ،
وَالظَّنُ : تَجْوِيزُ أَمْرَيْنِ أَحَدُهُمَا
أَظْهَرُ مِنَ الآخَرِ ، وَالشَّكُ تَجْوِيزُ أَمْرَيْنِ لا مَزِيَّةَ
لأَحَدِهِمَا عَلَى الآخَرِ .
Macam-macam
Pengetahuan
Fiqih itu lebih khusus dari ilmu. Ilmu adalah mengetahui sesuatu sesuai
dengan keadaan sebenarnya.
Al Jahlu (kebodohan) adalah menggambarkan sesuatu yang berbeda dengan
keadaan sebenarnya.
Ilmu dharuriy adalah ilmu yang tidak butuh kepada penelitian dan pembuktian
seperti ilmu yang didapat dari kelima indra; pendengaran, penglihatan,
penciuman, peraba, dan perasa atau dengan cara mutawaatir.
Ilmu Muktasab adalah ilmu yang didapat dengan cara penelitian dan
pembuktian.
Nadzhar (penelitian) adalah memikirkan keadaan yang diteliti.
Istidlaal (pembuktian) adalah mencari dalil (hujjah).
Dalil adalah sesuatu yang mengarahkan kepada yang dicari.
Dzhan adalah meragukan dua hal yang salah satunya lebih jelas dari yang
lain.
Syakk adalah meragukan dua hal yang
tidak ada yang lebih jelas diantara keduanya.
0 komentar:
Posting Komentar